Renovasi Rumah Minimalis Dan Biaya Yang Dibutuhkan – Tak salah jika banyak yang berpendapat bahwa model rumah minimalis terbentuk dari efek harga tanah dan property yang terus meningkat. Bahkan untuk memiliki rumah minimalis kategori idaman saja sudah cukup sulit belum lagi biaya Renovasi Rumah Minimalis tersebut misalnya jika anggota keluarga bertambah sehingga dibutuhkan penambahan jumlah ruang, ini tentunya juga membutuhkan biaya tersendiri dan kadang cukup memusingkan. Renovasi rumah memang satu-satunya pilihan pada saat kita tidak memiliki budget cukup untuk membangun rumah yang lebih besar. Terlebih jika dana yang tersedia untuk renovasi rumah sangat minim, tentu dibutuhkan trik khusus agar biaya renovasi tidak membengkak. Dengan kata lain pengalokasian dana tersebut harus tepat sasaran dimana hanya bagian-bagian yang memang sangat membutuhkan penanganan saja yang perlu direnovasi.
Untuk merenovasi rumah minimalis atau rumah model apapun memang dibutuhkan perencanaan sekaligus pertimbangan yang matang supaya hasil akhir lebih sempurna dan memuaskan. Pertimbangan yang dimaksud dalam hal ini apakah renovasi yang akan dilakukan termasuk dalam skala besar atau skala kecil. Artinya apakah tujuan renovasi tersebut untuk mengubah struktur rumah secara keseluruhan, menambah jumlah ruangan, atau hanya memperbaiki bagian-bagian rumah yang memang sudah rusak, atau karena alasan lain. Jenis renovasi tersebut yang membedakan antara renovasi skala besar dan renovasi skala kecil, jadi jika jenis renovasi yang akan dikerjakan sudah diketahui maka kita lebih mudah dalam memperhitungkan kisaran anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi tersebut.
Rencana Anggaran Biaya
Baik untuk Renovasi Rumah Minimalis secara total atau hanya sebagian, biaya adalah faktor paling penting untuk kelancaran renovasi rumah. Untuk biaya renovasi sendiri harus ada budget atau batasan-batasan khusus terhadap anggaran yang harus dikeluarkan agar tidak terjadi pemborosan, misalnya banyak anggaran yang keluar untuk renovasi bagian rumah yang sebenarnya tuidak begitu penting. Untuk mengantisipasi penggelembungan dana kita perlu membuat sebuah rencana anggaran biaya dimana didalamnya tertuang biaya renovasi secara global diantaranya biaya untuk persiapan, pengerjaan struktur dan arsitektur, dan masih banyak lagi.
Mengenai biaya persiapan renovasi, yang dimaksud disini adalah biaya yang dibutuhkan untuk proses pembersihan area serta penyediaan air juga listrik. Untuk biaya persiapan sendiri membutuhkan dana paling besar sebab mencakup banyak pengerjaan termasuk pembongkaran rumah serta pembuangan sisa bangunan (untuk renovasi skala besar). Selanjutnya biaya untuk struktur meliputi biaya pembuatan pondasi, balok, pelat, kolom, atap, dan lain sebagainya. Jadi untuk biaya struktur sendiri harus diketahui terlebih dulu luas bagian yang akan direnovasi pada rumah minimalis tersebut untuk mengetahui volume material yang dibutuhkan.
Renovasi dalam skala besar juga membutuhkan biaya arsitektur dan biaya mekanikal/elektrikal. Biaya arsitektur sendiri mencakup biaya untuk pemasangan batu bata (dalam proses pembuatan dinding), pembuatan sekaligus pemsangan kusen, pemsangan keramik dan atap, instalasi perlengkapan sanitasi, dan biaya pengecatan (finishing). Sementara yang termasuk biaya mekanikal dan elektrikal adalah biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan perlengkapan elektronik semacam AC, telepon, water heater, mesin cuci, dan lain sebagainya.
Dari seluruh biaya diatas mencakup biaya persiapan, biaya struktur, arsitektur, mekanikal maupun elektrikal semua diakumulasi menjadi satu yang disebut biaya untuk pengerjaan konstruksi. Dengan kata lain dari seluruh biaya pengerjaan tersebut dijumlahkan untuk mengetahui nominal anggaran yang kita butuhkan untuk pengerjaan renovasi rumah. Jika Renovasi Rumah Minimalis hanya renovasi skala kecil tentu kita bisa menyusun rencana anggaran biaya sendiri. Namun jika mencakup renovasi skala besar tentu kita membutuhkan seorang arsitek yang berpengalaman karena ini menyangkut jumlah anggaran yang besar pula.
1 Comment